Sosial Budaya Yang Terdapat di Pulau Bali

Sosial Budaya Yang Terdapat di Pulau Bali – Provinsi Bali terletak di bagian timur pulau Jawa. Provinsi ini termasuk dalam Kepulauan Nusa Tenggara. Kepulauan ini pernah disebut sebagai Sunda Kecil. Masyarakat Bali mendiami Pulau Bali yang kini menjadi provinsi dengan delapan kabupaten dan satu kota.

Masyarakat Bali tinggal di lingkungan yang disebut Pawongan, Pawongan sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu desa adat dan desa dinas.

Asas kekeluargaan Bali didasarkan pada asas patrilineal yang sangat dipengaruhi oleh bentuk keluarga patrilineal yang disebut dadia. Masyarakat Bali terbagi dalam kelas-kelas berdasarkan sistem dan hierarki sosial yang disebut wangsa (kasta). https://3.79.236.213/

Bahasa Bali

Bahasa Bali termasuk sebagai salah satu bahasa daerah atau daerah di Indonesia. Bahasa ini merupakan peninggalan zaman dahulu kala, prasasti kuno menunjukkan adanya bahasa Bali kuno yang berbeda dengan bahasa Bali masa kini.

Bahasa Bali kuno mengandung banyak bahasa Sansekerta, juga dipengaruhi oleh bahasa Jawa kuno dari zaman Majapahit. Saat ini bahasa Bali juga dipelajari oleh orang asing karena Bali banyak dikunjungi oleh pengunjung dari luar negeri.

Triangga

Triangga merupakan budaya sosial Bali khususnya dalam bidang arsitektur, konsep arsiteknya terdiri dari hulu, badan, dan kaki. Triangga dipandang sebagai miniatur alam semesta yang menjadi tempat segala aktivitas manusia. Bangunan ini melambangkan gaya yang datang dari delapan arah susunan waktu yang disebut astawara.

Orang Bali memiliki pertimbangan yang tepat ketika hendak membangun rumah, mereka percaya bahwa arah hadap rumah memiliki arti. Rumah yang menghadap gunung dianggap sebagai arah menuju alam maya, laut berarti alam neraka, barat berarti kematian atau kejahatan dan timur mengacu pada kelahiran dan kebaikan.

Gaya Busana Bali

Orang Bali memiliki selera gaya yang baik terutama dalam hal pakaian tradisional. Pakaian adat Bali memiliki ragam jenis mulai dari pakaian sehari-hari hingga pakaian upacara. Dalam kehidupan sehari-hari, anak laki-laki Bali diharuskan memakai hiasan kepala yang disebut Destar atau Udeng sedangkan anak perempuan memakai tengkuluk atau kancrik.

Seorang pendeta wajib mengenakan busana yang disebut Wastra atau Putih atau Kuning. Beberapa orang Bali memakai bunga di rambut mereka atau di daun telinga yang disebut sumpang.

Tari Tradisional

Seni adalah sesuatu yang krusial bagi kehidupan beragama Bali. Upacara keagamaan menggunakan berbagai unsur seni seperti seni, musik, tari, dan seni sastra sebagai seni sakral. Oleh karena itu banyak sekali tarian tradisional di Bali seperti tari topeng yang bertumpu pada legenda kehidupan dengan salah satu media tradisionalnya adalah wayang kulit.

Tarian tradisional lainnya seperti tari baris yang merupakan tarian perang tradisional yang memuja pejuang Bali yang hebat yang memenangkan perang. Penarinya menggunakan topeng raksasa atau topeng menyeramkan dengan mengambil cerita dari legenda Ramayana dan Mahabharata. Beberapa tarian tradisional Bali bahkan populer di dunia internasional seperti tari pendet, tari barong, atau tari kecak.

Musik Tradisional

Bali memiliki alat musik tradisional seperti rindik, kendang, cengceng, suling, dan gender. Rindik adalah salah satu alat musik yang terbuat dari bambu dengan nada selendro. Alat musik ini digunakan dalam upacara perkawinan dan acara pertunjukan yang dikenal dengan “Joget Bumbung”. Tari Joget Bumbung biasanya diiringi oleh sepuluh atau dua puluh pemain gamelan.

Kendang merupakan alat musik penting dalam gamelan Bali. Di Bali terdapat dua jenis kendang yaitu kendang wadon dan kendang lanang. Gender adalah alat musik paling tradisional di Bali yang biasanya dimainkan oleh empat orang untuk mengiringi wayang kulit.

Upacara Bali

Hampir seluruh bagian kehidupan masyarakat Bali diwarnai dengan berbagai upacara adat, sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan spiritual masyarakat Bali tidak lepas dari berbagai upacara ritual. Contohnya seperti upacara kelahiran yang terbagi dalam tiga golongan yaitu rakyat jelata, bangsawan, dan Bali Aga.

Upacara pernikahan yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kawin lari dan kawin ngindih. Sedangkan untuk upacara pemakaman, Bali terkenal dengan ritual ngaben yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Kerajinan Tangan

Provinsi Bali dianggap sebagai daerah yang kaya akan budaya. Salah satunya adalah aneka kerajinan yang diproduksi oleh masing-masing kabupaten di Provinsi Bali. Denpasar terkenal dengan seni pahat kayu, kerajinan perak, kerajinan garment, kerajinan batok kelapa, kerajinan kipas sandal dan kerajinan anyaman.

Sedangkan Kabupaten Bangli memiliki potensi tinggi dalam memproduksi kerajinan Bambu, kerajinan kayu (Desa Tembuku, Yangkapi, Abangsongan, Suter, Banua, dll), kerajinan emas, perak, dan kuningan (Undisan, Peninjoan, Apuan, Tenggahan, dll), dan Kerajinan Bambu.

Senjata tradisional Bali

Sosial Budaya di Bali

Keris adalah senjata tradisional Bali. Selain untuk bela diri keris bisa mewakili seseorang dalam undangan nikah. Menurut kepercayaan sebagian warga Bali, keris dapat menyembuhkan orang yang digigit hewan berbisa saat meminum air yang direndam keris.

Senjata lain disebut wedhung, wedhung terbuat dari logam yang ditempa dan gagang kayu yang telah diukir.

Ketiga adalah tiuk, tiuk sangat mirip dengan wedhung namun tiuk tidak digunakan sebagai senjata untuk perlindungan diri tetapi tiuk digunakan untuk memasak atau membuat sesajen.

Lainnya

Gecok:

Salah satu pembahasan yang tidak boleh dilupakan adalah makanan khas Bali. Gecok adalah salah satu makanan khas Bali. Hidangan ini terbuat dari daun pakis, daging dan santan. Menggunakan bumbu bawang merah, bawang putih, merica, gula pasir, kemiri, kunyit, terasi, daun jeruk, dan sedikit garam. Hidangan lain yang bisa ditemukan di Bali, seperti babi guling, lawar, ayam betutu, bebek betutu, dan sate pentul, kacang rahayu.

Lagu Rakyat:

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Bali memiliki banyak sekali budaya termasuk lagu daerah. Selama ini ada beberapa lagu daerah populer yang berasal dari Bali seperti Mejangeran, Macep-cepetan, Ngusak Asik, Putri Ayu, Meyong-Meyong, dan Ratu Anom.

Gapura Candi Bentar:

Rumah adat Bali identik dengan Candi Candi Bentar. Gerbang Candi Bentar terdiri dari dua buah bangunan candi yang memiliki bentuk yang identik dan diletakkan sejajar dengan gapura utama untuk memasuki area pelataran rumah atau gapura paling luar, biasanya merupakan pintu masuk utama sebuah pura atau tempat peribadatan umat Hindu di Bali.

Meski Bali kini menjadi kawasan modernisasi, sosial budaya di kawasan itu masih berkembang dengan baik. Ini bagus agar para pengunjung bisa mengenal dan mencintai budaya lokal.

Annette Richards

Back to top