Perubahan Sosial Budaya Indonesia Pada Abad Ke-21

Perubahan Sosial Budaya Indonesia Pada Abad Ke-21 – “Ada saat-saat pada perubahan, dan di negara Indonesia kita berada di tengah-tengah perubahan budaya yang penting.”

Perubahan ini memengaruhi semua bidang kehidupan, bisnis, komunikasi, dan interaksi.

Generasi baru yang datang ke dalam pasar di Indonesia dan mereka berbeda dalam perilaku mereka, dalam beberapa hal. Mangers yang menghadapi keragaman budaya ketika memimpin orang-orang di Indonesia dan ini bukan tugas yang sangat mudah. Sebagai ekspat, ini merupakan tambahan dari perbedaan budaya yang ada dan ini membuatnya semakin menantang. raja slot

Perubahan Sosial Budaya Indonesia Pada Abad Ke-21

Pada dasarnya, tugas kami, sebagai konsultan lintas budaya adalah mengamati bagaimana hal ini, dengan menyelidiki berbagai perubahan yang terjadi dan dampaknya terhadap bisnis dan mencari solusi untuk pekerjaan sehari-hari Anda untuk mengatasi budaya tersebut. www.americannamedaycalendar.com

Apakah ada perubahan dalam budaya Indonesia?

Budaya memang berubah, tetapi perubahan yang berdampak nyata membutuhkan waktu yang lama atau langkah yang luar biasa (pemerintah Indonesia mencoba langkah seperti itu tahun lalu dengan program “Revolusi Mental”).

Indonesia sendiri mulai mengubah sistem politiknya pada tahun 1999 dan sistem sosialnya masih “dalam proses pembangunan”. Mari kita asumsikan bahwa dalam perubahan budaya yang berdampak nyata ini membutuhkan dua generasi, satu generasi adalah 25 tahun.

Sekarang kita pun berada di tahun-tahun setelah Suharto, pada tahun 14 dari sistem pemilihan langsung baru, pada tahun 8 dari jenis sistem sekolah baru dan pada tahun 4 dari sistem asuransi sosial. Siapa pun yang tidak disosialisasikan di bawah sistem lama (dari pra-sekolah dan seterusnya) sekarang kira-kira. 20 – 22 tahun. Jadi masih ada jalan panjang sampai kita melihat dampak perubahan nyata pada budaya Indonesia.

Seperti yang Anda ketahui: Budaya tidak hanya didasarkan pada pendidikan sekolah atau pun universitas kami. Budaya tersebut berakar dalam keyakinan, sosialisasi dan lingkungan tempat seseorang tumbuh dan hidup.

Seseorang yang memperoleh sebagian besar jika budayanya dari keluarga, teman dan sekitarnya dan inilah yang membuat bagaimana budaya individunya. Nilai-nilai budaya yang berkali-kali dialami tanpa kesadaran dan itulah sebabnya mengapa kita tidak mempertanyakan banyak nilai budaya kita dan hanya mengambilnya seperti yang telah kita pelajari saja.

Kembali ke akar

Di Indonesia, beberapa dasar budaya jauh lebih tua daripada Republik Indonesia sendiri dan telah diturunkan dari generasi ke generasi, karena keduanya berguna untuk menjaga ketertiban sosial atau berguna dari sudut pandang pribadi.

Ambil saja beberapa contoh-contoh prinsip kerukunan (Rukun), prinsip Diskusi & Konsensus (Musyawarah & Mufakat), prinsip dalam penghormatan terhadap usia dan status, prinsip persatuan Indonesia, prinsip gotong royong (Gotong Royong), prinsip-prinsip pada kekuasaan di Indonesia. Prinsip-prinsip ini pun berakar dalam pada keyakinan, nilai-nilai sosial, dan bahkan dalam ideologi nasional.

Perubahan Sosial Budaya Indonesia Pada Abad Ke-21

Bahkan para anak-anak sekarang sudah ikut belajar prinsip-prinsip itu dalam keluarga mereka, di pra-sekolah, sekolah dan juga universitas.

Kita dapat berasumsi bahwa mereka tidak akan berubah secepat itu atau mungkin tidak berubah sama sekali, bahkan jika beberapa orang Indonesia belajar di luar negeri dan mendapatkan pengalaman internasional.

Mayoritas dari orang Indonesia masih berjalan melalui sistem sosial reguler dan bahkan yang pernah kembali dari luar negeri dihadapkan pada tantangan untuk mendapatkan pengalaman baru mereka sejalan dengan budaya di Indonesia. Beberapa dari mereka pun mungkin berhasil dan membawa pengaruh budaya baru ke Indonesia, tetapi banyak juga dari mereka hanya mengikuti arus dan kembali ke budaya asli mereka.

Mencari identitas budaya

Hal lain adalah bahwa ada perbedaan besar di Indonesia antara budaya kota (Jakarta) dan budaya pedesaan, yang perlu kita pertimbangkan. Hari-hari itu, semua budaya ini berkumpul di Jakarta dan kadang-kadang Anda akan berurusan dengan orang-orang yang berperilaku, berpikir dan bertindak sangat barat tetapi pada saat yang sama dengan kuat dan bangga mewakili nilai-nilai budaya Indonesia,

ketika datang ke masalah kritis (yaitu dalam kasus konflik orang akan kembali ke skema penanganan konflik yang telah mereka pelajari sejak kecil, bahkan jika mereka telah dilatih dalam metode lain). Dari pengalaman saya, bahkan “orang Jakarta” muda, yang bertindak sangat Barat berperilaku seperti ini. Di luar, terhadap orang asing mereka berperilaku Barat.

Mereka pergi ke bar bergaya barat, bertemu orang barat dan berperilaku barat. “Budaya Barat” keren dan mudah bagi sebagian dari mereka. Mereka meniru “nilai-nilai budaya barat” (yang tidak ada sama sekali) dengan mengenakan pakaian gaya barat, mengonsumsi kopi Starbucks, membeli iPhone, menonton YouTube dan berbicara dalam bahasa Inggris.

Tetapi dengan melihat ke belakang “fasad Barat” mengungkapkan akar budaya, kepercayaan dan perilaku mereka. Temui saja mereka di lain waktu, dengan teman-teman lokal di Warung kecil (warung makan lokal). Anda akan melihat budaya asli dengan cepat. Jadi bisa dikatakan: Harus seperti ini dan tidak bisa berbeda.

Tentu saja kaum muda mudah untuk mengadopsi hal-hal tertentu yang mereka sukai dan menganggapnya sebagai budaya, tetapi dengan keluarga mereka di desa akan segera membiarkan mereka melupakan semua hal barat ini dan membawa mereka kembali ke budaya asli mereka.

Perubahan sedang berlangsung

Perubahan Sosial Budaya Indonesia Pada Abad Ke-21

Indonesia memiliki budaya yang kaya, beraneka ragam, dan juga sangat menarik. Saat ini kita berada dalam masa transisi yang sangat menarik yaitu di mana nilai-nilai budaya yang berbeda dalam keadaan berdampingan, berbenturan, mencampuradukkan dan disortir.

Orang-orang yang mencari identitas budaya, yang cocok dengan abad ke-21. Banyak topik memiliki dampak dalam pencarian identitas ini. Ada budaya tradisional Indonesia, gerakan demokrasi yang  baru, perburuan kekayaan ekonomi, perjuangan pengetahuan, pengaruh budaya dari Cina, Korea, Jepang, Eropa atau AS, pengaruh agama, gaya hidup barat versus gaya hidup Asia, dan berbagai lainnya.

Saya ingin tahu dan belajar bagaimana ini akan berkembang dan budaya yang akan dipimpinnya pada akhirnya. Satu hal yang tidak boleh dilakukan. Politik, ekonomi, bisnis tidak boleh mencoba secara aktif mengarahkan proses ini ke arah tertentu. Ini hanya bisa gagal.

Melihat ke dalam sejarah, bahkan penjajah, politisi atau siapa pun tidak dapat mengubah nilai-nilai budaya asli Indonesia. Mereka berakar begitu dalam di masyarakat sehingga banyak dari mereka tidak akan berubah. Budaya tentu saja dinamis, tetapi budaya berubah perlahan dan hanya jika orang mau berubah secara kolektif. Terkadang budaya menolak perubahan!

Oh ya, satu hal pada akhirnya. Sejak akhir 80-an Indonesia mengirim banyak anak muda berpotensi tinggi untuk belajar di AS atau di mana pun di dunia, mendapatkan gelar sarjana di universitas terkemuka dan mendapatkan pengalaman internasional.

Mereka belajar metode manajemen internasional, gaya negosiasi, kepemimpinan dan keterampilan komunikasi di sana. Orang-orang itu adalah orang-orang, yang sekarang duduk di dewan direksi dan dewan komisaris perusahaan besar Indonesia. Apakah orang-orang ini mengubah budaya Indonesia?

Kebiasaan Sosial: Norma Dan Etiket di Indonesia

Kebiasaan Sosial: Norma Dan Etiket di Indonesia – Terdiri dari lebih dari kurang lebih 17.000 pulau dan dengan moto nasional ‘Unity in Diversity’, masyarakat Indonesia bisa sangat bervariasi.

Walaupun dikenal sebagai negara yang ramah dan terbuka sebagai negara dan masyarakat, kesadaran akan adat dan tradisi dapat meredakan goncangan budaya, dan selalu baik untuk ditunjukkan dalam melakukan tradisi tersebut. dewa slot

Bila berasal dari bagian negara barat, Anda mungkin menemukan bahwa banyak sekali perilaku sehari-hari berbeda dari yang biasa Anda lakukan. Untuk menghindari kesalahan atau kesalahpahaman, maka lihat contoh berikut ini untuk memastikan bahwa tindakan Anda tidak akan disalahartikan. https://www.americannamedaycalendar.com/

Salam pembuka

Kebiasaan Sosial: Norma Dan Etiket di Indonesia

Pada saat bertemu dengan seseorang secara informal, sebagai ekspat, ‘halo’ yang sederhana akan cukup, meskipun jika Anda ingin meningkatkan kemampuan bahasa Anda, ada banyak sekali cara untuk menyapa orang, tergantung pada waktu hari, dan siapa yang Anda temui.

‘Selamat pagi’ yang digunakan sebagai setara dengan ‘Selamat pagi’, meskipun hanya sebelum jam 10 pagi, setelah itu ‘selamat siang’ akan lebih tepat. Sebelum nama, judul atau ungkapan yang berbeda dapat digunakan tergantung pada jenis kelamin dan status orang tersebut. ‘Bu’ mengacu pada wanita yang sudah menikah, ‘mba’ untuk wanita yang lebih muda, belum menikah. ‘Pak’ adalah cara formal untuk menyapa pria, sementara ‘mas’ lebih informal.

Sebagian besar dalam salam awal ini melibatkan jabat tangan, tetapi jangan terburu-buru, karena ini dapat dilihat sebagai tidak sopan. Dalam beberapa situasi Anda mungkin akan melihat orang Indonesia sedikit membungkuk juga, yang harus dilihat sebagai tanda kesopanan. Membawa jabat tangan lebih jauh ke dalam salah satu tamparan tampan jantan yang umum di Eropa dan Amerika bukanlah ide yang bagus!

Bahasa tubuh

Orang Indonesia pun sering diajarkan sejak usia muda untuk tidak marah pada hal-hal kecil dan untuk menghindari perselisihan publik. Bahasa tubuh dan perilaku tertentu dapat dianggap mewakili kemarahan, jadi Anda mungkin perlu melakukan upaya sadar, setidaknya pada awalnya, untuk menjaga diri Anda tetap terkendali. Kontak mata yang cukup lama, misalnya, dapat disalahartikan sebagai tantangan atau bentuk agresi; sebaiknya dihindari!

Pendatang baru atau turis dapat dengan mudah mengabaikan bahasa tubuh dan jenis gerakan tertentu, seperti:

– Menggunakan tangan kiri untuk memberi atau menerima atau ketika memberi isyarat kepada seseorang dianggap tidak pantas. Orang Indonesia menganggap tangan kiri tidak bersih dan tidak sopan.

– Memperpanjang kontak mata bisa disalahartikan sebagai tantangan atau bentuk agresi. Sebaiknya dihindari!

– Sangat tidak sopan untuk menunjuk orang lain. Jika Anda harus menunjuk untuk menunjukkan sesuatu, itu dianggap lebih sopan jika Anda menggunakan seluruh tangan Anda terentang ke arah yang dimaksudkan atau ibu jari Anda untuk dengan lembut menunjuk ke arah itu.

– Jangan menggunakan jari telunjuk Anda dengan gerakan ke atas untuk memberi isyarat kepada seseorang, tetapi gunakan seluruh tangan Anda dengan gerakan ke bawah.

– Saat berdiri diam, waspadailah di mana Anda meletakkan lengan. Menempatkan tangan Anda di pinggul atau menyilangkan tangan di dada bisa diartikan sebagai kemarahan atau permusuhan.

– Berteriak atau berbicara dengan keras di depan umum adalah cara lain yang dapat menyebabkan pelanggaran, karena orang Indonesia secara keseluruhan berbicara dengan cukup pelan.

– Konfrontasi mungkin sering dilawan dengan senyuman, dan penyebab pelanggaran dihindari sejauh ada lebih dari sepuluh cara mengatakan ‘tidak’, dan bahkan lebih banyak mengatakan ‘ya’ tetapi sebenarnya berarti ‘tidak’.

– Gerakan dan bahasa tubuh terbukti bermanfaat dalam menafsirkan makna percakapan yang sebenarnya. Sikap publik yang terkontrol dan lembut, menghindari gerakan yang kuat dan menampilkan emosi negatif, adalah jalan ke depan.

– Menyalahkan atau mengkritik seseorang di depan umum, karena ia akan ‘kehilangan muka’. Ini menghina bagi orang Indonesia. Jika kritik diperlukan, yang terbaik adalah melakukannya secara pribadi di balik pintu tertutup dan dengan cara yang sangat tenang dan terkendali.

– Pajangan kasih sayang secara terbuka di antara anggota lawan jenis tidak disukai, dan dalam beberapa situasi salam, mungkin bijaksana untuk mengizinkan perempuan untuk memulai jabat tangan.

– Hindari menyentuh kepala seseorang, karena dianggap sakral oleh sebagian orang Indonesia.

Pakaian

Kebiasaan Sosial: Norma Dan Etiket di Indonesia

Memiliki penampilan yang rapi dan terawat dengan baik terlihat baik, dan jas yang dibuat khusus seringkali jauh lebih terjangkau di Indonesia daripada di negara lain. Pakaian yang tepat untuk cuaca tentu saja penting, dengan suhu rata-rata 25-30 ° C dan kelembaban 82%. Namun, ini tidak berarti bahwa pakaian liburan pada umumnya sesuai. Wanita khususnya harus mengingat kerendahan hati, menghindari sesuatu yang terlalu ketat, terbuka, atau tanpa lengan, karena ini mungkin dianggap tidak pantas.

Ingatlah bahwa mayoritas orang Indonesia adalah Muslim, dan penting bagi Anda untuk berpakaian secara konservatif di depan umum, jadi kesopanan sangat dihargai. Memiliki penampilan yang rapi dan terawat dengan baik terlihat baik, dan jas yang dibuat khusus seringkali harganya jauh lebih murah di Indonesia daripada di negara lain.

Berpakaian yang sesuai untuk cuaca adalah penting, dengan suhu rata-rata 25-30 ° C dan kelembaban 82%. Ini panas, tetapi itu tidak berarti bahwa Anda dapat mengenakan pakaian liburan khas Anda kapan saja. Wanita khususnya harus mengingat kerendahan hati, menghindari sesuatu yang terlalu ketat, terlalu pendek, terbuka atau tanpa lengan, karena ini mungkin dianggap tidak pantas.

Etika bisnis

Ada konsep ‘waktu karet’ di Indonesia, dan banyak acara sosial tidak diharapkan untuk dimulai tepat waktu, namun ketika datang ke situasi bisnis, kemungkinan ekspatriat akan tiba tepat waktu. Dengan ini dan aspek-aspek lain dari interaksi sosial yang terkait dengan pekerjaan, yang terbaik untuk mengetahui apa yang diharapkan dari Anda sebagai orang asing, dan kebiasaan budaya apa yang harus Anda ketahui.

Masuk ke ruang rapat kadang-kadang sesuai dengan peringkat, dan pertemuan sebelumnya bisa lebih tentang mengenal satu sama lain daripada tentang bisnis itu sendiri – waktu tidak selalu berarti uang. Jangan melewati batas antara tawar-menawar dan menekan seseorang; ingatlah budaya ingin menghindari perselisihan, bacalah jawaban yang Anda berikan dan ingat kebajikan yang sabar, karena beberapa perjanjian akan membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan daripada yang biasa Anda lakukan.

Menonjol

Jangan biarkan panggilan dari seberang jalan ‘Hei, Tuan!’ Atau ‘Bule!’ Mengejutkan atau menyinggung Anda, terutama dari anak-anak. Istilah ini sering digunakan merujuk pada siapa saja yang terlihat Barat atau berkulit putih dan biasanya tidak dimaksudkan untuk menyebabkan pelanggaran. Demikian pula, Anda mungkin menemukan diri Anda objek lebih banyak menatap daripada yang biasa Anda lakukan di rumah, dan yang terbaik adalah tidak membiarkan hal ini mengganggu Anda dengan cara apa pun.

Berbagai Norma Budaya Indonesia yang Harus Diketahui

Berbagai Norma Budaya Indonesia yang Harus Diketahui – Norma budaya adalah aturan tidak tertulis yang dilakukan orang setiap hari. Mereka berfungsi sebagai pedoman bagi orang-orang. Norma-norma mengajarkan orang bagaimana bertindak dan berbicara dalam masyarakat. Mereka diajarkan oleh orang tua atau dijemput melalui lingkungan sosial.

Di Indonesia, norma budaya sangat kuat. Orang berpegang teguh pada mereka dan meneruskan pengetahuan itu ke generasi berikutnya. Mereka percaya bahwa norma budaya membentuk mereka sebagai orang Indonesia. 17 Norma Budaya Indonesia ini adalah yang paling umum. Orang-orang dari segala usia diharapkan untuk melaksanakannya dengan niat baik. nexus slot

1. Menghormati Sesepuh

Berbagai Norma Budaya Indonesia yang Harus Diketahui

Ini adalah salah satu norma budaya di Indonesia untuk menghormati para penatua. Ketika seorang Indonesia muda bertemu dengan yang lebih tua, mereka harus menyesuaikan cara mereka berperilaku. Kata-kata dan sikap mereka harus menunjukkan rasa hormat. Kebanyakan penatua sangat menjunjung tinggi norma ini sementara beberapa lebih santai. Namun, selalu lebih baik untuk menunjukkan rasa hormat kepada mereka agar tidak menyebabkan pelanggaran dan masalah apa pun. www.mrchensjackson.com

2. Melayani Tamu

Para tamu yang datang ke rumah selalu diperlakukan dengan sangat murah hati. Mereka selalu merasa betah. Sudah biasa bagi pemilik rumah untuk melayani para tamu. Mereka sering menyajikan minuman, makanan ringan atau makanan bahkan jika para tamu mengatakan tidak. Sedangkan untuk para tamu, akan sopan untuk menerima tawaran itu.

3. Terlambat

Sangat umum bagi orang Indonesia datang terlambat. Mereka melihatnya sebagai hal yang normal. Itu sebabnya kebanyakan orang sering disuruh datang lebih cepat daripada waktu yang sebenarnya. Ini adalah cara yang baik untuk menghindari penundaan. Meskipun ini adalah norma budaya dan yang diharapkan dari orang Indonesia, banyak yang telah mencoba untuk menghentikan kebiasaan itu.

4. Makan dengan Bare Hands

Makan dengan garpu, sendok atau pisau sering dianggap layak. Namun, orang Indonesia sangat baik makan dengan tangan kosong. Mereka akan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Sangat menyenangkan bagi orang Indonesia untuk melahap makanan mereka dengan tangan mereka. Mereka mungkin makan seperti ini di restoran, rumah atau kantor.

5. Duduk di Lantai

Norma budaya Indonesia lainnya adalah duduk di lantai. Orang yang tidak dibesarkan di Indonesia mungkin melihat ini sebagai hal yang tidak biasa tetapi itu normal bagi orang Indonesia. Orang Indonesia biasanya akan duduk di lantai dengan penutup atau tanpa itu. Penutup yang biasanya digunakan adalah karpet kain atau tikar bambu besar. Bahkan ubin lantai yang bersih pun bisa.

6. Mengatasi Orang dengan Hormat

Orang-orang di Indonesia biasanya saling memanggil satu sama lain dengan ‘nama’ yang ditambahkan. Itu tergantung pada jenis kelamin dan usia mereka. Pria yang lebih tua dapat dipanggil dengan ‘Mas’ atau ‘Bapak’ yang kemudian dapat diikuti dengan nama mereka. Sedangkan untuk perempuan, mereka akan disebut ‘Mbak’ atau ‘Ibu’. Cara menyapa orang ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan.

7. Menggunakan Tangan Kanan

Di Indonesia, tangan kanan adalah ‘tangan baik’. Seseorang harus selalu menggunakan tangan itu untuk memberi atau menerima sesuatu dari orang lain. Tidak apa-apa makan dan berjabat tangan dengan tangan kanan. Menggunakan tangan kiri harus dihindari. Beberapa orang mungkin menganggapnya salah. Mereka dapat melihat Anda sebagai orang yang kasar dan tidak beradab.

8. Maafkan Diri Saat Melewatinya

Adalah norma untuk mengatakan ‘permisi’ atau dalam bahasa ‘permisi’ ketika orang Indonesia berjalan di depan seseorang. Mengatakan itu juga perlu ketika mencoba melewati orang. Ini untuk menunjukkan bahwa Anda bersikap sopan ketika mencoba untuk mendapatkan orang-orang yang lewat di tempat umum dengan ruang sempit, lingkungan kecil dan lainnya. Itu menjadi lebih penting ketika Anda berjalan di depan orang yang lebih tua.

9. Kurangnya PDA

Orang Indonesia jarang menunjukkan kemesraan di depan umum. Ini sangat berlaku ketika mereka seorang wanita dan pria yang belum menikah. Mereka tidak mencium, berpegangan tangan atau bahkan pelukan. Menunjukkan kasih sayang semacam itu di depan umum dapat mengundang perhatian yang tidak diinginkan atau bahkan dimarahi oleh orang asing. Namun, orang dengan jenis kelamin yang sama diizinkan dari norma ini karena dianggap lebih biasa.

10. Menyapa dengan berjabat tangan

Norma budaya untuk menyapa seseorang di Indonesia adalah dengan berjabatan tangan. Beberapa orang Indonesia akan berjabat tangan dengan seseorang dan mungkin mengarahkan tangan itu ke hati mereka. Selain berjabat tangan, norma lain adalah mengangkat kedua telapak tangan, mengangguk dan tersenyum. Untuk menghindari kebingungan, orang dapat menunggu orang lain melakukan gerakan terlebih dahulu.

11. Menjadi Takhayul

Berbagai Norma Budaya Indonesia yang Harus Diketahui

Banyak orang Indonesia masih sangat percaya takhayul. Sudah menjadi norma budaya bagi banyak dari mereka untuk menjadi seperti ini karena sebagian besar takhayul telah diajarkan sejak mereka masih anak-anak. Beberapa bahkan terkait erat dengan budaya dan tradisi. Itu normal untuk melihat orang Indonesia menghindari melakukan hal-hal tertentu karena mereka percaya itu akan mengundang sial. Sebaliknya, mereka mungkin melakukan hal-hal yang sangat tidak biasa hanya karena mereka percaya bahwa mereka akan menerima keberuntungan.

12. Berbicara Diam-diam

Orang Indonesia didorong untuk berbicara dengan pelan atau dengan nada suara normal. Norma budaya adalah menjaga harmoni saat bercakap-cakap. Mengangkat suara seseorang dianggap tidak perlu dan tidak beradab kecuali sangat diperlukan. Orang Indonesia akan berbicara dengan pelan dan lambat untuk menunjukkan rasa hormat satu sama lain. Berbicara dengan tenang dapat membantu orang Indonesia untuk tidak mengganggu orang-orang di sekitar mereka.

13. Menggunakan Bahasa Polite

Kesopanan sangat dihargai di Indonesia. Setiap orang didorong untuk menggunakan bahasa sopan setiap saat. Tidak mengherankan bahwa banyak bahasa lokal mungkin memiliki tingkat kesopanan yang berbeda tergantung pada siapa mereka berbicara. Kebanyakan orang Indonesia melihat bahwa menggunakan bahasa sopan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh orang yang berpendidikan dan beradab.

14. Mengenakan Pakaian Sederhana

Kesederhanaan masih menjadi norma budaya di Indonesia. Ini adalah suatu keharusan di desa-desa kecil atau daerah tertentu dengan tradisi yang kuat. Pakaian yang sopan juga diperlukan ketika mengunjungi kuil-kuil suci, bangunan keagamaan, atau ritual tradisional. Mengenakan pakaian yang terlalu terbuka bisa menyebabkan masalah. Untuk menghindari kesalahpahaman atau pelanggaran yang tidak disengaja, lebih baik melakukan riset tentang area yang akan Anda kunjungi.

15. Menggunakan Thumb to Point at Things

Orang Indonesia masih merasa lebih baik menunjuk benda dengan ibu jari daripada jari telunjuk. Menggunakan jari telunjuk dapat menyebabkan pelanggaran atau kesalahpahaman bagi sebagian orang. Orang Indonesia juga dianjurkan untuk tidak menunjuk orang di ruang publik.

16. Ramah dengan Semua Orang

Orang Indonesia adalah orang yang suka bergaul. Norma budaya adalah bersikap ramah kepada semua orang, bahkan mereka yang asing. Di Indonesia, seseorang yang tersenyum dipandang lebih baik daripada mereka yang tidak. Orang yang tidak ramah mungkin dicap anti sosial atau kasar.

17. Bekerja Bersama

Kerja bersama adalah norma budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ini sering disebut sebagai ‘gotong royong’ di negara ini. Di sini, orang Indonesia akan bekerja dengan tetangga mereka menuju tujuan tertentu. Mereka mungkin mendapatkan sesuatu dari itu tetapi mereka mungkin juga melakukannya secara gratis. Yang penting adalah bahwa mereka akan mencapai tujuan tertentu untuk kebaikan yang lebih besar.

Seseorang tidak boleh meremehkan norma-norma budaya ini. Mereka adalah bagian dari budaya Indonesia. Orang Indonesia harus memperlihatkannya dan orang asing diharapkan menunjukkan rasa hormat mereka.

Inilah Dampak – Dampak Perubahan Sosial Budaya

Inilah Dampak – Dampak Perubahan Sosial Budaya – Dalam melakukan kehidupan sehari-hari didalam masyarakat, tentu saja ada berbagai macam norma-norma dan kebiasaan yang telah terbentuk menjadi sebuah budaya didalam kehidupan bermasyarakat.

Sejalan dengan perkembangan zaman menjadikan kehidupan perlahan mulai mengalami pergeseran. Dampak dari perubahan sosial yang terjadi didalam kehidupan masyarakat tentu menimbulkan berbagai macam perubahan positif maupun perubahan yang berdampak negatif dalam perilaku masyarakat. slot

Dampak Perubahan Sosial Budaya

Dampak pada perubahan sosial telah sangat dirasakan didalam kehidupan masyarakat di indonesia, hal ini bisa dilihat dari banyaknya gejala-gejala yang terjadi didalam masyarakat, inilah beberapa contoh perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. https://www.mrchensjackson.com/

1. Perubahan Sosial Didalam Kehidupan Masyarakat Seiring Dengan Meningkatnya Teknologi

Makin meningkatnya berbagai teknologi dan informasi inilah yang membawa perubahan paling signifikan didalam kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa perubahan yang dihasilkan oleh peningkatan teknologi bagi kehidupan masyarakat.

Era Digital Memudahkan Masyarakat Untuk Mendapatkan Informasi.

Dampak Perubahan Sosial Budaya

Seiring makin berkembang juga meningkatnya teknologi ini menyebabkan informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah untuk diakses oleh semua orang tanpa terkecuali. Dimulai dari para kalangan orang tua berusia dewasa, anak remaja sampai dengan anak-anak yang berusia dibawah umur juga dengan mudah dapat memperoleh berbagai macam informasi melalui internet.

Dunia digital yang terus menerus berkembang ini mempermudah para manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Perubahan Dalam Sosial Budaya yang Terjadi Di Masyarakat

Makin meluasnya jangkauan masyarakat dalam memperoleh informasi dan memperluas pergaulan, maka terjadi pula pergeseran-pergeseran yang terjadi dan mempengaruhi karakter dan budaya dari masyarakat itu sendiri, berikut ini beberapa contoh perubahan sosial.

– Cara dalam berkomunikasi. Cara berkomunikasi pada saat ini telah mengalami banyak perubahan, dimana orang-orang lebih senang melakukan komunikasi melalui media sosial dibandingkan bertemu langsung dengan lawan bicaranya.

– Gaya Hidup. Gaya Hidup para masyarakat pada era sekarang ini cenderung kepada gaya hidup yang bersifat hedon, atau senang memamerkan kepemilikannya baik di kehidupan nyata maupun dunia maya.

– Cara dalam berpakaian. Cara berpakaian sehari-hari yang digunakan oleh anak muda pada zaman sekarang lebih cenderung berunsur kebarat-baratan.

Perubahan Sosial Berdasarkan Beberapa Bentuknya :

Dampak dalam perubahan sosial yang terjadi tentu saja akan membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat, berikut inilah perubahan sosial berdasarkan pengaruhnya.

a. Perubahan yang Membawa Bagaimana Pengaruh Kecil. Perubahan yang Membawa Pengaruh Kecil merupakan perubahan yang memiliki dampak yang kecil dan tidak menghasilkan pengaruh yang dapat membawa perubahan secara besar sehingga menimbulkan keributan dan membuat suasana di masyarakat menjadi ricuh tak terkendali. Contoh: Perubahan warna dan bentuk rumah seseorang.

b. Perubahan yang Membawa Bagaimana Pengaruh Besar. Perubahan yang Membawa Pengaruh Besar membawa dampak dan pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat, ialah perubahan yang dapat menyebabkan berubahnya peraturan dan unsur-unsur penting yang telah ditanamkan dan dijalani sejak lama didalam kehidupan masyarakat.

Umumnya berbagai perubahan ini berupa peraturan secara tertulis dan bersifat memaksa dan wajib dipatuhi oleh masyarakat, apabila peraturan tersebut dilanggar maka akan ada sanksi tegas bagi pelanggarnya.

Contoh: Pergantian yang terjadi dalam kepala negara atau Presiden, apabila ada masyarakat atau seseorang yang tidak menerima pergantian tersebut dan melakukan tindakan yang dapat merugikan, maka masyarakat tersebut akan akan dianggap membuat keributan dan akan ada sanksi bagi yang melakukan hal tersebut.

Tiap persoalan yang terjadi didalam kehidupan tentu saja akan menghasilkan sesuatu, begitu pula dengan perubahan sosial. Di samping itu didalam kehidupan masyarakat, dampak dari perubahan sosial akan menghasilkan dua jenis perubahan, yaitu :

Progress

Progress adalah suatu perubahan yang ditandai dengan adanya kemajuan, yang mana perubahan yang dihasilkan dapat membawa perubahan positif sehingga mempermudah masyarakat dalam menjalani kehidupan, misalnya transportasi yang semakin berkembang.

Regress.

Regress adalah suatu perubahan yang menyebabkan kemunduran dan berdampak negatif bagi masyarakat, perubahan ini biasanya disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh pengguna dari perubahan tersebut, misalnya menyalah gunakan kendaraan bermotor untuk melakukan balapan liar.

Contoh dari Dampak Perubahan Sosial

Dampak Perubahan Sosial Budaya

Banyaknya bermacam-macam perubahan yang terjadi didalam kehidupan masyarakat tentu akan berdampak pada berubahnya pola kehidupan dan karakter masyarakat itu sendiri. Baik dalam dampak positif maupun negatif, inilah beberapa uraian mengenai dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari perubahan sosial.

1. Dampak yang Positif dari Perubahan Sosial yang terjadi Di Masyarakat

Perubahan sosial pastinya pun membawa dampak kebaikan untuk kehidupan masyarakat, apabila masyarakat dapat menyikapi perubahan sosial secara baik dan tidak terjadi konflik. Berikut ini adalah berbagai contoh perubahan positif yang disebabkan oleh dampak perubahan sosial:

– Terciptanya bagiaman pola pikir yang makin terbuka. Terciptanya berbgai pola pikir yang semakin terbuka akan membawa hal yang positif, karena hal tersebut akan menghasilkan sudut pandang yang luas bagi masyarakat dalam menghadapi suatu masalah.

– Meningkatnya tingkat pendidikan. Adanya perubahan sosial ini maka akan meningkatkan taraf pendidikan di masyarakat yang akan terjadi seiring dengan meningkatnya persaingan yang terjadi didalam masyarakat.

– Meningkatnya toleransi. Meningkatnya toleransi dalam kebebasan beragama juga akan mengalami peningkatan seiring dengan pola pikir yang semakin terbuka.

– Semakin meningkatnya kepedulian. Perubahan sosial ini bakal berdampak semakin meningkatnya kepedulian terhadap hak asasi manusia.

2. Dampak Negatif dari Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat

Dampak negatif pada perubahan sosial yang paling nyata dirasakan ialah bergesernya moral-moral yang terjadi didalam masyarakat. Yang mana banyak orang pada zaman sekarang tidak lagi memegang nilai dan norma dalam menjalani kehidupannya,

sehingga banyak anak muda yang tidak lagi mengenal budaya asli dari bangsanya sendiri. Inilah sebagian contoh dampak perubahan sosial secara negatif:

– Kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial ketika saat ini begitu nampak didalam masyarakat, dimana semakin banyak orang berlomba-lomba dalam menunjukkan kemewahan. Namun, dibalik itu semua banyak masyarakat yang tidak mampu memiliki kehidupan yang layak.

– Hilangnya seperti apa identitas bangsa. Hilangnya seperti apa identitas bangsa pun sangat dirasakan pada saat ini, dimana terdapat banyak anak-anak yang tidak lagi menggunakan Bahasa Indonesia dan memakai pakaian yang cenderung terbuka.

– Meningkatnya tindak kriminalitas. Meningkatnya tindak kriminalitas tidak dapat dihindari, mengingat semakin tingginya tuntutan gaya hidup pada zaman sekarang.

– Bersifat individualis. Bersifat individualis telah begitu nampak didalam kehidupan masyarakat, dimana sifat gotong-royong dan rasa perduli akan sesama mengalami penurunan yang sangat drastis.

– Perilaku yang makin konsumtif.  Perilaku yang makin konsumtif pun membawa perubahan yang negatif. Mudahnya dalam akses untuk dapat membeli suatu barang dan meningkatnya daya beli masyarakat, maka secara tidak langsung menyebabkan masyarakat memiliki gaya hidup yang boros.

Berbagai perubahan yang terjadi didalam kehidupan masyarakat sebagian besar disebabkan oleh kehidupan yang semakin modern. Dalam era globalisasi masa kini, oleh sebab itu kebijaksanaan dalam memanfaatkan teknologi yang semakin hari semakin canggih sangat diperlukan.

Peran Pemuda Indonesia dalam Melestarikan Budaya

Peran Pemuda Indonesia dalam Melestarikan Budaya – Isu-isu tentang generasi muda Indonesia telah dikenal dan didiskusikan sejak lama. Masalah ini mengkhawatirkan kurangnya kepekaan dari anak-anak muda Indonesia. Kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, suku dan kita tahu bahwa Indonesia memiliki budaya sendiri.

Filosofi negara yang dikenal luas di Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, artinya “Persatuan dalam Keragaman”. Itu diakui sebagai filosofi resmi Indonesia. Tetapi sampai sekarang, fakta bahwa anak-anak muda Indonesia cenderung bersikap apatis tentang budaya nasional mereka adalah keprihatinan bagi kami. slot online

Mereka kurang berpengalaman dalam eksplorasi dan mengetahui budaya nasional mereka sendiri, sepertinya mereka tidak memiliki rasa ingin tahu tentang budaya nasional mereka sendiri. Berita sedihnya adalah. Anak muda Indonesia tidak memberikan upaya luar biasa untuk melestarikan budaya yang berasal dari asal mereka sendiri. Mereka cenderung mengeksplorasi budaya masing-masing wilayah nasional hanya jika itu memberi mereka manfaat seperti uang, popularitas, kehidupan yang lebih kaya, daripada mempromosikan dan melestarikan budaya itu sendiri untuk perbuatan baik. Apa yang mereka lakukan, itu semacam eksploitasi budaya. www.benchwarmerscoffee.com

Peran Pemuda Indonesia dalam Melestarikan Budaya

Saat ini, Indonesia membutuhkan anak-anak mereka untuk mengetahui tentang budaya nasional dan lokal mereka sendiri dengan baik, untuk mengantisipasi efek yang datang dari globalisasi dan westernisasi. Kita tahu bahwa efek globalisasi dan westernisasi akan menembus ke seluruh penjuru negeri yang begitu banyak di alam semesta. Memutuskan akar budaya tradisional dan menghapus rasa hormat kepada banyak anak muda Indonesia.

Kita, sebagai anak muda Indonesia perlu melakukan suatu tindakan, suatu tindakan yang nyata, terencana dan dikelola dengan baik untuk melestarikan warisan budaya nasional kita. Kita, sebagai anak muda Indonesia harus selalu membangun peran penting dalam bangsa kita, dan mencari lebih banyak sumber daya potensial yang datang dalam diri kita untuk melestarikan nilai-nilai budaya, tradisi, cerita rakyat kita sendiri dan mengubahnya menjadi beberapa kekuatan integratif bagi budaya lokal kita untuk membangunnya, dan melestarikannya, untuk memperkuat identitas nasional kita.

Keragaman budaya yang telah menjadi pengetahuan lokal yang telah melintasi seluruh negeri, namun masih perlu disebarluaskan untuk diperkenalkan ke semua mayoritas negara. Ini diperlukan untuk memastikan perubahan keragaman yang telah ditandai oleh Indonesia dapat memperkuat persatuan nasional.

Di rasi nasional, Jawa Barat tidak hanya dikenal sebagai Tatar Sunda Subur Makmur Loh Jinawi, tetapi juga daerah yang kaya dengan budaya dan atraksi, mulai dari pusat perbelanjaan, keindahan alam, wisata sejarah, wisata kuliner. Semua atraksi ini terjadi karena perkembangan kegiatan sosial dan budaya yang meliputi aktivitas pendidikan tinggi, penelitian dan pengembangan yang berasal dari Sunda, Betawi dan Cirebon.

Selain itu, iklim tropis dan topografi dari suatu daerah yang terdiri dari pegunungan dan daerah pantai di Jawa Barat juga dikenal memiliki kearifan budaya lokal yang khas. Kami dikenal karena penduduk lokal kami yang selalu menunjukkan sifat ramah dan tindakan yang baik kepada para tamu, orang asing atau wisatawan selama kunjungan mereka ke Jawa Barat, yang dalam bahasa Sunda disebut “Ka Hade Someah Semah”.

Oleh karena itu, Jawa Barat menjadi salah satu tujuan utama pariwisata di Indonesia, termasuk kota Bandung, yang sebagian besar dikenal sebagai “Paris Van Java”. Anak-anak muda Indonesia memiliki komitmen dan sinergi yang besar dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, dan bahkan memberikan efek pengganda untuk kemajuan sektor lain, seperti sektor konstruksi, pariwisata dan budaya, termasuk mempekerjakan diri mereka sendiri untuk negara.

Dengan demikian, tidak berlebihan, jika sektor pariwisata dan budaya ditempatkan sebagai salah satu faktor utama yang harus dikelola dengan baik, dan dipelihara dengan baik. Maka kita harus memberdayakannya seoptimal mungkin, untuk memberikan seluruh organisasi manfaat maksimum bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Selalu ada beberapa argumen, mengapa itu menjadi tanggung jawab anak muda Indonesia? Ini karena generasi muda masih memiliki banyak energi, mereka bersemangat untuk membuat perubahan dalam hidup mereka. Sebagai contoh, kita sebagai anak muda Indonesia, memiliki banyak ide baru untuk dikembangkan dan diungkapkan kepada masyarakat. Semua gagasan yang baik dan segar ini dapat membantu meningkatkan beberapa aspek untuk mendukung perkembangan negara dan memperkuat kemampuan untuk bersaing di zaman modern dan tren global ini.

Kami hidup di tengah-tengah komunitas sosial yang berbeda, dan untuk mewujudkannya, kami perlu bekerja sama satu sama lain. Misalnya, mempererat hubungan antar negara, dan membahas perubahan yang dapat meningkatkan kualitas mental nasional kita. Dari perspektif Antropolog Budaya, manusia akan bekerja sama dalam melakukan sesuatu ketika mereka mencapai konsensus, dan mereka menyetujui konsensus itu.

Misalnya, dalam hal agama, hukum, adat istiadat, sosial dan hal-hal lain. Skala kerja sama manusia adalah teka-teki evolusi. Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa masyarakat Pliosen nenek moyang kita seperti masyarakat primata sosial lainnya, dan ini berarti bahwa psikologi manusia telah berubah dengan cara yang mendukung lebih besar, lebih banyak masyarakat kooperatif yang menjadi ciri manusia modern.

Peran Pemuda Indonesia dalam Melestarikan Budaya

Adaptasi budaya adalah faktor kunci dalam perubahan ini. Kita mampu bekerja lebih keras untuk melampaui batas. Semuanya diciptakan melalui sinergi dari begitu banyak profesi, termasuk pengusaha, politisi, birokrasi dan akademisi. Untuk mencapai hasil kemenangan, kita perlu mengikuti beberapa kondisi; memiliki kepemimpinan nasional yang kuat, rencana bisnis baru dan kebijakan yang komprehensif. Dengan mengikuti semua kondisi ini, akan mudah untuk mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi di era globalisasi di banyak peringkat dunia.

Pertama-tama, kita harus merekonstruksi budaya kita dan mengembangkan model peradaban yang relatif baru. Sejauh ini, kami telah banyak berbicara tentang budaya nasional kami, tetapi kami tidak benar-benar tahu apa arti melestarikan budaya Indonesia. Dari sudut pandang kita, budaya Indonesia adalah proses yang selalu berubah; itu tidak pernah berakhir. Jadi, dari waktu ke waktu kita harus merumuskan kembali budaya nasional kita. Dalam satu prinsip, seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penyair terkenal, W.S Rendra mengatakan;

“Kita dapat mengadopsi aspek budaya dari segala jenis sumber daya budaya, asalkan dapat meningkatkan tingkat martabat manusia.”

Oleh karena itu, berharap kita semua, sebagai anak muda Indonesia, bergerak dan melakukan sesuatu yang berguna untuk mencari peluang baru atau mengembangkan negara kita. Mencapai banyak hasil seperti pariwisata Indonesia. Kita semua, terutama anak muda Indonesia, mahasiswa Indonesia, ilmuwan dan pengusaha, mungkin juga melakukan media yang efektif untuk mempromosikan informasi potensial tentang Jawa Barat, di tingkat regional, nasional, termasuk negara Indonesia, dan di ranah internasional. Dengan harapan aksi ini dapat mendorong apresiasi dan kesadaran anak-anak muda Indonesia lainnya untuk berpartisipasi lebih banyak untuk mempercepat tidak hanya pembangunan daerah, tetapi juga sebagai pembangunan nasional. Tidak hanya di Jawa Barat, tetapi daerah lain di seluruh Indonesia.

Pengaruh Globalisasi Ke Dalam Budaya Indonesia

Pengaruh Globalisasi Ke Dalam Budaya Indonesia – Budaya Indonesia sejak zaman kuno selalu berubah, karena orang-orang yang benar-benar menginginkan perubahan budaya dan perubahan budaya dilakukan dengan cepat karena pengaruh globalisasi ke dalam budaya Indonesia.

Unsur-unsur globalisasi juga termasuk dalam budaya lokal, budaya nasional, dan budaya global, karena itu masyarakat harus memiliki banyak upaya untuk melestarikan dan menggunakan budaya Indonesia bersama dengan semua budaya Indonesia. Selain itu juga menangani semua dampak globalisasi yang berdampak positif dan negatif. premium303

Pola kehidupan masyarakat sekarang berbeda dari masa lalu, juga karena globalisasi. Selain itu, dampak globalisasi adalah pengembangan teknologi canggih yang membantu manusia tetapi juga dapat merusak mental dan moral anak muda. Karena itu, semua elemen globalisasi perlu ditinjau terlebih dahulu.

Pengaruh Globalisasi Ke Dalam Budaya Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, dari Sabang hingga Merauke dan masing-masing daerah memiliki budaya yang berbeda, budaya yang berbeda adalah karakteristik dari masing-masing daerah masing-masing. Bangsa Indonesia adalah negara yang memiliki budaya yang juga dikenal sebagai negara dengan budaya lingkungan sosial yang ditandai dengan nilai-nilai kehidupan yang ramah, orang yang memiliki sopan santun, dan masyarakat yang damai. Di Indonesia juga banyak peninggalan purbakala budaya yang beragam lingkungannya baik dalam bentuk kompleks seperti aktivitas manusia, tradisional, dan semua itu perlu dilestarikan, dilestarikan dan dimanfaatkan. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Tetapi karena perkembangan zaman dan budaya dunia di era globalisasi telah membuat perbedaan yang signifikan dan perubahan yang dapat mengarah ke arah positif dan menuju negatif, semua perubahan harus dibagikan jika perubahan ke titik negatif, positif dampak yang dapat dirasakan dari globalisasi adalah kemajuan teknologi yang telah memberikan kemudahan bagi semua orang untuk berkomunikasi, dll. Dampak negatif itu seperti nilai-nilai budaya Indonesia ketika terkontaminasi dengan budaya barat sehingga ini benar-benar memiliki dampak pada pola kehidupan manusia, misalnya, cara berpakaian, cara sosial, makanan dan minuman dilarang dan yang paling disayangkan adalah memulai erosi kesadaran budaya lokal yang merupakan sesuatu yang untuk generasi seperti kebiasaan, tarian, lagu tradisional dll.

Kepedulian dan kesadaran publik telah menurun dan membuang tidak peduli budaya tradisional, upaya untuk melestarikan dan mempertahankan budaya telah menjatuhkan begitu banyak budaya yang diklaim oleh negara lain, seperti tari pendet, batik, reog ponorogo, dan banyak lagi. Ini karena masyarakat tidak menghargai dan tidak tertarik pada budaya lokal.

Budaya dalam masyarakat selalu berubah dan terjadi perubahan ketika suatu budaya terkontaminasi dari budaya lain. Dampak globalisasi mengubah pola hidup masyarakat Indonesia, terutama pada budaya lokal yang terkena dampak, perubahan budaya yang terjadi tidak terlepas dari peran masyarakat.

Semua hal yang menyangkut globalisasi perlu ditinjau, bagaimana dampak globalisasi terhadap budaya lokal, nasional dan global? Bagaimana cara melestarikan warisan budaya yang telah ada? Semua pertanyaan itu perlu teliti dan menemukan jawaban untuk menjaga budaya Indonesia dengan nilai-nilai budaya.

Untuk dapat mengatasi perubahan budaya sebagai akibat dari globalisasi perlu ditinjau bagaimana dampak globalisasi terhadap budaya, bagaimana pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya terlebih dahulu, setelah itu masyarakat Indonesia harus ikut serta dalam memelihara dan melestarikannya, perubahan terjadi karena sifat dan sifat manusia yang selalu ingin diubah dan untuk mendapatkan sesuatu yang baru.

Untuk menghadapi dampak globalisasi, pertama-tama harus dinilai secara rinci elemen-elemen baru yang masuk ke dalamnya menemukan di mana budaya yang positif dan elemen mana dari budaya yang negatif. Karena jika globalisasi tidak diimbangi dengan kepedulian dan kepekaan publik terhadap unsur-unsur budaya yang masuk hanya menerima dan menerapkan unsur-unsur dan nilai-nilai globalisasi, maka akan pada situasi yang bersangkutan, unsur-unsur budaya yang akan dihilangkan dan waktu yang lama, budaya Indonesia akan kehilangan identitas.

Bangsa Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang sangat beragam dan juga memiliki perbedaan, setiap etnis membangun dan mengembangkan kebudayaan mereka adalah melalui pengalaman-pengalaman yang pernah dialami dan juga melalui pengetahuan, yang ia sehingga bangsa selalu berkembang dari waktu ke waktu dan perkembangan zaman. . Kehadiran pengaruh budaya lain terhadap budaya lokal akan membuat perubahan, baik perubahan yang mendukung.

Pengaruh Globalisasi Ke Dalam Budaya Indonesia

Meski perubahan itu justru membawa dampak negatif. Masuk dalam unsur budaya asing sebenarnya sudah terjadi sejak jaman dahulu, misalnya kehadiran Hindu dan Islam berpengaruh pada budaya bangsa di Indonesia bagian barat seperti Jawa dan Sumatra, selain budaya lainnya. bangsa yang datang ke negara seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda juga mempengaruhi budaya daerah di Indonesia, banyak budaya yang membuat budaya lokal menjadi baru dan membingungkan, di mana situasi pada peran masyarakat, apakah untuk mempertahankan kebutuhan budaya lokalitas dalam nilai-nilai asli lokal atau budaya asing untuk membawa hal-hal buruk ke budaya.

Dalam setiap budaya memiliki nilai-nilai yang harus dipatuhi dan nilai-nilai juga digunakan sebagai dasar untuk bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai nilai budaya yang terkandung dalam hal budaya dipertahankan dan dilestarikan melalui penanaman, perlindungan, dan dilakukan oleh keluarga mereka dan semua lapisan masyarakat. Dan jika mengabaikan nilai-nilai budaya bangsa atau wilayah itu dianggap sebagai perlawanan dan menipu tentang seorang leluhur yang telah meninggalkannya.

Tempat dan pola kehidupan antara penduduk desa dan kota telah pada perkembangan budaya, masyarakat kota yang cenderung mengabaikan dan mengabaikan nilai-nilai kawasan budaya dan itu menekankan modernisasi, itu juga karena pengaruh budaya global, yang saat ini telah menjangkiti dunia baik dunia anak-anak, remaja maupun orang tua. Berbeda dengan pola kehidupan masyarakat pedesaan yang masih primitif tetapi memiliki budaya, untuk mempertimbangkan bahwa nilai-nilai budaya yang dimiliki lebih baik daripada nilai-nilai budaya lain. Sebagai contoh, di daerah pedesaan masih menggunakan tradisional dalam komunikasi sehari-hari mereka, sehingga anggota komunitas mereka masing-masing akan mengidentifikasi diri mereka dengan unsur-unsur budaya yang ada sebagai sesuatu yang harus dimiliki sehingga dari mana nilai-nilai cairan primordial budaya nasional dibangun dan dikembangka

Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan suku bangsa bervariasi dari satu daerah dengan daerah lain, tetapi semua perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertanyakan, tetapi sebenarnya adalah sesuatu yang harus disatukan sebagai slogan “Persatuan dalam keragaman”, yang berarti berbeda tetapi masih satu dan sebagai isi dari janji ini bergabung dengan masa muda Anda pada 28 Oktober 1928 setelah itu maka semua elemen orang Indonesia bersatu bahkan dalam budaya berbeda. Pedoman untuk membangun dan mengembangkan budaya tercantum dalam UUD 1945 (Pasal 32). Dikatakan:

“Negara yang memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah kebudayaan dunia dengan jaminan kebebasan masyarakat dalam mendukung dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

Artinya budaya bangsa adalah budaya sebagai hasil dari budi daya bangsa Indonesia. Tua dan asli yang ada sebagai puncak budaya di daerah di seluruh Indonesia dianggap sebagai budaya bangsa. Budaya dalam berbisnis yang harus menuju kemajuan budaya, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari budaya asing yang dapat mengembangkan dan memperkaya budaya bangsa dan meningkatkan derajat kemanusiaan.

Back to top